Cari Blog Ini

Sabtu, 14 September 2019

[J-Dorama] Rekomendasi Dorama Berdasarkan Scriptwriter


Apa yang melatarbelakangi kamu memilih sebuah dorama?
                Ada banyak alasan yang melatarbelakangi kita untuk menonton sebuah dorama. Misalnya, karena sinopsisnya menarik, aktor dan aktrisnya menarik, atau sutradaranya yang menjanjikan, dll. Sebuah cerita dapat menarik jika sang penulis naskahnya mumpuni. Dari sekian banyak penulis naskah dorama ada satu yang cukup meninggalkan kesan di benakku, yakni Kazuki Kaneshiro. Ada 4 karyanya yang sudah aku tonton, dan semuanya sesuai dengan seleraku. Berikut ini dorama karya Kazuki Kaneshiro sebagai penulis naskahnya yang sudah aku tonton:

1. Border


Drama seriesnya dirilis tahun 2014, kemudian drama SPnya rilis tahun 2017. Bercerita tentang seorang detektif yang mempunyai peluru bersarang di bagian otaknya. Keadaan itu membuatnya berada di antara hidup dan mati. Karena itu dia dapat melihat arwah korban dari kasus yang ia tangani. Dari petunjuk arwah korban, dia dapat mengungkap pembunuhnya.
Awalnya aku gak tertarik dengan dorama ini karena kupikir kasusnya bakal mudah ditangani karena bisa dapat petunjuk dari arwah korban. Namun ada kakak tingkatku yang menyarankan dorama ini. Kebetulan dia memang fansnya Oguri Shun. Katanya dorama ini bagus. Setelah menontonnya padanganku jadi berubah yang awalnya mengira dorama ini bakal biasa saja ternyata memang bagus banget. Kasusnya gak semudah yang aku pikir, ada yang korbannya lupa bagaimana dia meninggal, ada yang memang tidak tahu siapa yang membunuhnya, ada juga korbannya memang seorang penjahat yang usil. Drama ini tidak melulu menampilkan keberhasilan sang tokoh utama, namun juga menampilkan sisi lemah dari sang tokoh. Ada pembunuh yang tak bisa dia kejar meski sudah berusaha sekuat tenaga. Apalagi seorang pembunuh yang di episode terakhir. Jadi dramanya cukup realistis.

2.  Crisis

Masih diperankan oleh Oguri Shun sebagai tokoh utamanya. Drama ini bercerita tentang satuan khusus polisi yang menangani teroris musuh pemerintah.  Setiap episodenya selalu diisi dengan kasus yang menarik, namun kemudian perlahan-lahan menguak kebobrokan pemerintah. Melalui drama ini aku belajar beberapa hal, diantaranya mengenai masalah stabilitas negara dan juga idealisme. Mungkin drama ini tidak memberikan penyelesaian yang konkret namun drama ini membuat kita berfikir. Salah satu hal yang ada di benakku setelah menonton drama ini adalah sebuah negara yang terlihat aman dan damai, mungkin bukan karena memang damai namun karena pemerintah berhasil menumpas semua musuhnya dalam kesunyian. Hmm.. who knows J
Awal aku tertarik dengan dorama ini selain karena Oguri Shun,  genrenya juga aku banget, scoring-nya diisi oleh salah satu musisi favoritku yakni Sawano Hiroyuki, setelah itu baru sadar kalau penulis naskahnya adalah orang yang sama dengan penulis naskahnya “Border”. Selain itu action dalam dorama ini juga bagus banget. Kabarnya mereka sampai berlatih beberapa bulan sebelum syuting. Tidak heran mereka jadi kelihatan sebagai polisi terlatih.
Crisis ini bisa dibilang merupakan dorama paling favorit saya dari Kazuki Kakeshiro. Sayangnya ratingnya malah paling rendah dibandingkan dengan yang lain, padahal aku mengharapkan season kedua atau drama SPnya.

3. Cation, Hazardous Wife

Bercerita tentang seseorang yang dulunya merupakan agen rahasia wanita memutuskan untuk pensiun dari dunianya lalu memilih menikah dan menjadi ibu rumah tangga biasa. Namun masalah yang ada di lingkungan kompleknya membuat dia beraksi kembali tanpa sepengetahuan sahabatnya dan juga suaminya.
Masih berkutat dengan tema detektif-detektifan namun kali ini agak berbeda dengan karya-karya Kazuki Kaneshiro yang aku tonton sebelumnya yang cenderung dark dan serius hampir tidak ada komedinya, kalau di sini masih diselipkan komedi dan romansa. Lemahnya di dorama ini mungkin di scoring sih, kalau di dorama Kazuki Kaneshiro yang lain selain suka dengan ceritanya aku juga suka dengan backgroud music-nya. Kalau di sini musiknya agak biasa saja, bukanya gak suka tapi agak bosan saja karena backgroud music-nya itu-itu saja di sepanjang dorama. Untuk pertama kalinya aku nonton aktingnya Haruka Ayase di sini, aku cukup suka dengan dia pas dengan perannya.

4.  Dele

Bercerita tentang sebuah firma yang melanyani penghapusan file dari pemohon apabila meninggal dunia. Keadaan tersebut dapat diartikan apabila gadget yang dimiliki pemohon tersebut tidak digunakan selama beberapa hari, namun setelah itu harus melakukan pengecekan secara langsung apakah si pemohon benar-benar meninggal atau tidak. Saat melakukan pengecekan ini biasanya menemui misteri tentang kematian si pemohon, dan berujung dengan pemecahan misteri tersebut sebelum melakukan penghapusan file yang dimaksud.
Sebenarnya Kazuki Kaneshiro di sini hanyalah salah satu dari sekian penulis naskah dari Dele. Karena memang setiap episodenya memiliki kisah yang berbeda namun dalam satu kesatuan. Setiap episodenya sangat menarik dan menyentuh, hampir di setiap episodenya aku dibuat menitikkan air mata. Hehe..
Dan kalau gak salah background music-nya juga berganti di setiap episodenya. Duet akting antara Masaki Suda dengan Takayuki Yamada juga sangat bagus. Tak heran mereka berdua memenangkan penghargaan sebagai aktor terbaik dalam sebuah drama awards.

                Sekian rekomendasi dorama yang aku tonton berdasarkan penulis naskah favoritku. Perlu diingat kalau Kazuki Kaneshiro ini sangat menyukai yang namanya open ending dari dorama yang ditulisnya. Hanya Dele saja yang memiliki ending yang jelas dibandingkan dengan yang lain. ^^

Sabtu, 15 Juni 2019

三代目J Soul Brothers - Yes we are Indonesian Translation Lyrics

lalalalala..lalalalala...
Ready go Ready go Kibou no ibuki wo tomose
Bokura nandomo Mune ni ii kikasete
Mayowazuni  
Shake it off shake it off
Afure dasu negai daite



Lalalalala.. lalalalala...
Siap berangkat.. siap berangkat.. nyalakan napas harapan
Biarkan kami mendengar kau mengatakannya pada hati kita lagi dan lagi
Tanpa tersesat
Goyangkan.. goyangkan..
Rangkul keinginan yang meluap-luap ini

Yume miyou ue ni ikou
Michishirube ni shite catch my light
Fumidasu ima (now) Osorenaki stomp (stomp)
It’s always darkness before the dawn
Hitotsu hitotsu (bright) atsumeru hikari
Sono tsuyosa tada shinjite

Bermimpilah, ayo bangkit
Jadilah penunjuk jalan, tangkap cahayaku
Sekarang keluar menginjak-injak  tanpa rasa takut
Selalu ada kegelapan sebelum fajar
Satu demi satu cahaya bertemu
Percayalah hanya dengan kekuatan itu

Yes we are
Kanki no uta o hibikasete Reach for the sky
Yes we are
Kono sekai no utsukushisa o kanjite
We’ll be singing Lalalala.. lalalala..
Kagayaite lalalala...
Ano yume no saki made
We’re never turning back

Ya itulah kita..
Biarlah lagu menyenangkan ini bermain mencapai langit
Ya itulah kita..
Rasakan indahnya dunia ini
Kita akan bernyanyi lalalala.. lalalala
Bersinar lalalala...
Sampai mimpi itu di depan mata
Kita tak akan pernah kembali

Looking up looking up
Itamu kokoro okizari de
Tooku nijimu Aoi tsuki miageta

meihat ke atas.. meihat ke atas...
Meninggalkan rasa sakit di hatiku yang Kabur dari kejauhan
Aku melihat ke bulan biru

Me wo tojite Hear me up hear me up
Gomakasenai omoi o ima
Sakebe hokore Viva la revolutionary heart

Tutup matamu dengarkan aku.. dengarkan aku...
Sekarang, perasaan ini yang tak dapat kau sembunyikan
Teriaklah dan berbanggalah! Hidup hati revolusioner!

Deaete kiseki Kodoku saemo
Subete ni imi ga aru kara
Sa ima koso (go) tokihanatou inochi no kodou Kasaneru you ni

Keajaiban aku temui bahkan di saat sedih pun
Karna semua pasti mempunyai  makna
Lepaskan degup jantung kehidupan yang seolah menumpuk

Yes we are
Mikansei no story odoru you ni Reach for the sky
Yes we are
Kono sekai no hakanasa mo dakishimete
We’ll be singing lalalala...Lalalala..
Takarakani lalalalal..
Ano yume ni saki made
We’ll never turning back

Ya itulah kita
Sebuah cerita yang belum berakhir,
menari layaknya untuk mencapai langit
ya itulah kita
memeluk keburukan di dunia ini juga
Kita akan bernyanyi lalalala.. lalalala
Dengan keras lalalala...
Sampai mimpi itu di depan mata
Kita tak akan pernah kembali

Kiseki no ten to ten tsunagi awaseta love
Yami ni habataite niji o kakeru kara

Cinta yang mengijinkan lintasan ini
untuk terhubung satu titik ke titik yang lain
Karna kita dapat melompat melalui pelangi
yang melebarkan sayapnya dalam kegelapan

Yes we are
Kanki no uta o hibikasete Reach for the sky
Yes we are
Kono sekai no utsukushisa o kanjite
We’ll be singing lalalala...Lalalala..
Kagayaite lalalala...
Ano yume no saki made
We’re never turning back

Ya itulah kita..
Biarlah lagu menyenangkan ini bermain mencapai langit
Ya itulah kita..
Rasakan indahnya dunia ini
Kita akan bernyanyi lalalala.. lalalala
Bersinar lalalala...
Sampai mimpi itu di depan mata
Kita tak akan pernah kembali



Lyrics by Hiroomi Tosaka, Ryuji Imaichi, YVES&ADAMS, Jay’ed

Romaji lyrics / english translation by  White Skies

Flower - Virgin Snow (First Heart) Indonesian Translation Lyrics

Oshie te kudasai anata dōshite watashi no koto o eran da no desu ka ?
aisareru tte? aisuru no tte? kurushii kurai shiawase na no ne
shiroku hakidasu iki ga futari no shikai kumoraseru kara
kuchibiru kyutto musun de zutto damatta mama de anata o mitsume ta no

Tolong katakan padaku mengapa kau memilihku?
Dicintai.. mencintai.. (membuat kita) merasakan kebahagiaan maupun rasa sakit bukan?
Hembusan nafas putih, mengaburkan pandangan kita.
Aku memandangmu, selalu terdiam, seakan bibir kita terkunci.

yuki ga furu ai ga furu fui ni anata wa watashi o idakiyose te
‘kō sure ba attakai’ sō itte samu sa goto tsutsun de kure ta
anata kara no Virgin Snow

Salju jatuh, cinta pun jatuh, tiba-tiba kau memelukku.
“jika aku melakuan ini, maka akan hangat.” katamu seraya membungkus kedinginan.
Ini salju suci darimu.

nukumori nante shira nakatta wa muri ni warae ba mune no doko ka ga
kizutsuku yō na yogoreru yō na sonna ki ga shi te warae nakatta

Aku tak tahu (apa itu) kehangatan.
Jika aku memaksa tertawa, Aku merasa tidak baik dalam dadaku.
Merasa seakan terluka, seakan melanggar.

yama nai koyuki no naka ima wa konnani waraeru no wa
anata ga watashi no hana o sotto sakase te kure ta kara na no fuyu no yoru

Dalam salju yang tak akan berhenti turun.
Jika aku dapat tertawa seperti  ini, itu pasti karnamu
Yang membuat bungaku berbunga dengan lembut pada malam musim dingin.

yuki ga furu yuki ga saku anata to iru to zenzen samuku nai
Hatsu gokoro hatsu namida hatsuyuki ni nanimokamo kirakira hikaru
watashi dake no Virgin Snow

Salju turun, salju berbunga, Saat kau di sini aku tak merasa dingin sama sekali.
Hati pertama, air mata pertama, salju pertama,
Semua berkilau dalam salju suciku

shiro yori masshiro na kokoro de anata ga watashi dake o aishi te kure ta kara
watashi wa jibun o suki ni nare ta no

Karena dengan kesucian hatimu mencintaiku.
Aku belajar mencintai diriku.

yuki ga furu ai ga furu fui ni anata wa watashi o idakiyose te
‘kō sure ba attakai’ sō itte samu sa goto tsutsun de kure ta Ah
yuki ga furu yuki ga saku anata to iru to zenzen samuku nai
Hatsu gokoro hatsu namida hatsuyuki
 ni nanimokamo kirakira hikaru
watashi dake no Virgin Snow

Salju jatuh, cintapun jatuh, tiba-tiba kau memelukku.
“jika aku melakuan ini, maka akan hangat” katamu seraya membungkus kedinginan.
Salju turun, salju berbunga, Saat kau di sini aku tak merasa dingin sama sekali.
Hati pertama, air mata pertama, salju pertama,
Semua berkilau dalam salju suciku

Lyrics by : Masato Odake

Credit romaji/english lyrics translation : Jpopasia 

三代目 J Soul Brothers - Snow Dome Indonesian Translation lyrics

Yuki ga furisou na hi wa natsukashii nioi ni mazatte
Hana no oku TSUN to togatta kaze ga toorinuketeku yo

Hari di mana salju akan datang
bercampur dengan aroma nostalgia
menjadi tajam di hidungku ketika dihembuskan angin

Omoide to mo ienai kurai no masshiro na sora no shita no deai
Namae yobu koto sae dekizu ni koi shita ano fuyu

Memori yang tak dapat diungkap
Pertemuan di bawah langit putih
Ku tak bisa berkata meski hanya sebuah nama
Aku jatuh cinta di musim dingin itu

Anata ni furu yuki dake SUNOODOOMU mitai ni
KIRAKIRA to kagayaiteta te wo nobashite sawarou toshitemo sawarezu me o fuseta

Hanya salju yang turun untukmu seperti snow dome
Berkilauan, meski aku mengulurkan tanganku untuk menyentuhnya
Namun ku tak bisa, aku menutup mata.

Kimochi wo tsutaeru houhou (sube) sonna koto wakarazu itsudemo
Fuzaketa koto bakari shite anata warawaseta kedo

Bagaimana caranya menyatakan perasaanku?
Ku tak tahu harus bagaimana
Aku selalu berkata bodoh hanya demi membuatmu tersenyum

Hoka no dareka to narabi aruiteru anata no yokogao kirei sugite
Mita koto mo nai shiawasesou na kao shiteitanda

Ketika kau berjalan dengan yang lain
Penampakanmu begitu indah
Wajah yang tak pernah ku temui sebelumnya

Anata ga iru mabushii SUNOODOOMU no naka wo
Te o kazashi mitsumeteita sore ga koi no itami nanda to shirazu ni koi shiteta

Kau berada di sana, di dalam snow dome yang mempesona itu
Memandang tanganmu, aku menyukainya
Tanpa tahu apa itu sakitnya jatuh cinta

Ima jya waraeruyou na tsutanai fuyu no LOVE STORY
Tenohira ni noseta chiisana SNOWDOME

Sekarang itu hanyalah kisah cinta musim dingin yang canggung dan menggelikan
Bak salju kecil yang berada di telapak tanganku

Anata ni furu yuki dake SUNOODOOMU mitai ni
KIRAKIRA to kagayaiteta te wo nobashite sawarou toshitemo sawarezu me o fuseta

Hanya salju yang turun untukmu seperti snow dome
Berkilauan, meski aku mengulurkan tanganku untuk menyentuhnya
Namun ku tak bisa, aku menutup mata.

Anata ga iru mabushii SUNOODOOMU no naka wo
Te o kazashi mitsumeteita sore ga koi no itami nanda to shirazu ni koi shiteta

Kau berada di sana, di dalam snow dome yang mempesona itu
Memandang tanganmu, aku menyukainya

Tanpa tahu apa itu sakitnya jatuh cinta


romaji & english translation by rinchannosekai

Kamis, 31 Januari 2019

[J-MOVIE] Last Winter We Parted (Kyonen No Fuyu Kimi To Wakare) Review



Kyonen No Fuyu Kimi To Wakare adalah sebuah film dengan genre suspense / misteri arahan sutradara Tomoyuki Takimoto (Brain Man, Grasshopper), yang diangkat dari novel best seller yang berjudul sama, karya Fuminori Nakamura yang terbit tahun 2013.

Sinopsis :

            Seorang wanita cantik tuna netra (Kaho Tsuchimura) mati terbakar di sebuah studio foto milik fotografer ternama. Sang fotografer Yudai Kiharazaka (Takumi Saito) dicurigai sebagai pembunuh wanita tersebut, namun karena kurangnya bukti sehingga fotografer tersebut dilepaskan.


            Beberapa bulan kemudian seorang penulis lepas bernama Kyosuke Yakumo (Takanori Iwata) tertarik dengan kasus tersebut dan berniat untuk menjadikannya sebuah buku. Meski ia dan tunangannya (Mizuki Yamamoto) akan menikah tak menyurutkan niatnya untuk mengungkap kasus tersebut sebelum ia melangsungkan pernikahan.



            Yakumo mendatangi studio milik sang fotografer. Pada awalnya ia ditolak, namun  dengan bujuk rayunya akhirnya diterima bahkan diberi kunci gerbang rumahnya agar memudahkannya untuk melakukan wawancara.
  
            Melalui penyelidikan Yakumo diketahui bahwa Yudai memiliki masalalu yang kelam. Ayahnya mati terbunuh oleh yang diduga perampok. Pada saat itu Yudai dan kakak perempuannya masih kecil.


            Yakumo tenggelam dalam penyelidikannya mengungkap sosok sebenarnya Yudai. Ia berniat mengundurkan pelaksanaan pernikahannya sampai bukunya selesai, meski sang tunangan menolaknya. Setelah bertemu dengan Yudai tiba-tiba sang tunangan menghilang. Setelah seminggu sang tunangan berada di rumah Yudai, Yakumo mendapati studio milik Yudai terbakar. Bagaimanakah nasib tunangan Yakumo? Siapa sebenarnaya Yudai?

Review dan komentar :

            Film ini adalah film bergenre suspense / misteri yang sangat bagus dengan cerita yang sangat cerdas. Bagi penggemar film dengan genre seperti ini sangatlah sayang jika dilewatkan. Tidak mengherankan jika novelnya mendapat perdikat best seller. Di sini aku akan mencoba sebisa mungkin tidak memberi spoiler karena tentu akan mengurangi kenikmatan saat menontonnya. Meski sejujurnya ada banyak sekali teori di kepalaku saat menontonnya.

            Film digambarkan dengan nuansa kelam. Bagi yang sudah pernah menonton Grasshopper pasti sudah familiar dengan sinematografinya. Termasuk scoring-nya banyak diisi oleh musik instrumen dengan dominan suara biola sehingga cukup mendukung dengan nuansa tersebut.

Alurnya maju mundur, namun kurang disertai keterangan waktu sehingga cukup menyesatkan. Kurasa ini sebagai salah satu trik moviemaker-nya agar penonton sulit untuk menebak apa yang sebenarnya terjadi. Saat aku menonton untuk yang kedua kalinya aku sampai harus mengulang di beberapa part tertentu agar tahu peristiwa ini terjadinya kapan sehingga dapat menyimpulkan alur cerita yang sebenarnya.

            Sedikit mengulik tentang psikologi saat menampilkan masa lalu dari sang antagonis yang menjadi akar semua peristiwa ini terjadi. Mengingatku pada sebuah film jepang bertema psikologi sebelumnya “Confession (2010)”. Terutama pada bagian menuju konklusi, aku merasa cukup familiar. Karena pengalaman menonton Confession ini sehingga membuatku tak begitu terkejut dengan endingnya.  Aku ingat tentang salah satu novel karya Agatha Christie yang berjudul “Crooked House”, membuatku menyimpulkan siapa sebenarnya pembunuh sang ayah.

            Hal yang aku sesalkan adalah kenapa aku tidak bisa menebak endingnya. Meski beberapa hal aku sudah menduganya. Aku ingat saat DVDnya akan keluar aku menonton trailer khususnya. Di trailer itu memang mengungkap motif Yakumo yang sebenarnya menulis buku tentang kasus ini namun sayangnya justru mengaburkan analisisku mengenai peristiwa yang sebenarnya terjadi. Aku tetap merasa sangat kesal saat kematian Yuriko, meski aku telah memikirkan beberapa kemungkinan. Dan jujur reaksiku sama dengan dengan reaksi Yakumo saat mendengar kenyataan dari Akari.

            Yang cukup aku sukai saat pengungkapan masa lalu Yakumo, terasa sad and sweet. Didukung oleh lagu “Make You Feel My Love” yang menjadi latar belakang adegannya, sehingga membuatku emosional dan turut menitikkan air mata.  Dan kurasa liriknya juga sangat mewakili perasaan Yakumo pada  Akiko. Sampai sekarang pun kalau mendengarkan lagu ini pasti terbayang adegan di filmnya. Meski sinematografinya tetap bernuansa kelam, tidak dibedakan dengan adegan-adegan lainnya.


            Dari segi akting para pemainnya kurasa patut untuk dipuji. Terutama Saito Takumi dalam memerankan Yudai dengan sangat baik, terasa sekali aura psycho-nya. Jujur saja aku sampai agak takut menatap wajahnya di sini.


Untuk Takanori Iwata aku sangat menghargai usahanya dalam memerankan dua sosok Kyosuke, yakni masa lalu dan masa sekarang memiliki aura yang berbeda. Namun aku merasa Yakumo dari awal sudah mencurigakan ekspresinya, jika aku jadi Yudai akan menolak interviewnya. Tapi Yudai memang karakternya menginginkan pengakuan publik jadi aku memakluminya.



Untuk Kazuki Kitamura cukup pas dalam memainkan perannya. Tidak diragukan lagi dengan jam terbangnya sebagai aktor.

Kesimpulannya film ini sangat recomended dengan rating 4,5/5. Untukku yang merupakan penggemar misteri, aku sangat menyukainya. Namun setelah menonton film ini membuatku berfikir seorang anak dengan trauma psikis akankah tidak mempunyai masa depan moral yang baik??



NB :Semua foto berasal dari @fuyu_kimi twitter

Kamis, 06 Desember 2018

[J-Movie] Hot Road (2014) Review




Hot Road adalah film bergenre romance yang rilis di tahun 2014 lalu. Film besutan sutradara Takahiro Miki (Bokura Ga Ita, Hidamari Kanojo, Ao Haru Ride) yang diangkat dari manga yang berjudul sama karya Taku Tsumugi rilis antara tahun 1986 sampai dengan 1987. Setting filmnya dibuat sama dengan manganya yakni tahun 80an. Film ini menjadi film bergenre romance yang paling laris di sepanjang tahun 2014.

Sinopsis  :


            Miyaichi Kazuki (Rena Nounen) 14 tahun tinggal dengan ibunya (Yoshino Kimura), ayahnya sudah lama meninggal ketika Kazuki masih sangat kecil. Meski hanya tinggal dengan ibunya, Kazuki kurang merasakan kasih sayang dari ibunya. Di depan Kazuki ibunya sering mengungkit kisah cintanya di masa lalu yang merana karena dia terpaksa menikah dengan ayah Kazuki karena kekasihnya yang dikenalnya semenjak SMA menikah duluan. Dan saat ini ibunya menjalin kisah cintanya kembali dengan orang itu. Kazuki yang masih sangat belia berpikir kalau semua yang dimiliki keluarganya adalah pemberian dari pacar ibunya. Suatu hari saat Ibunya berulang tahun, Kazuki dengan sengaja mengutil di sebuah mini market untuk menarik perhatian dari ibunya namun usahanya sia-sia karna ibunya malah tak mengetahuinya. Ia juga kerap disalahkan atas sikapnya oleh ibunya.

            Di sekolah Kazuki berteman dengan anak baru yang bernama Eri (Seika Taketomi). Meski terdapat kabar tak sedap yang menyelimuti sahabatnya itu ia tak peduli. Eri lah yang mempekenalkan Kazuki dengan dunia malam di Yokohama. Berkenalan dengan Mihoko (Rina Ohta) yang merupakan pacar seorang pemimpin geng motor yang disebut “Yokohama Nights” , membawanya bertemu dengan Hiroshi Haruyama (Hiroomi Tosaka) yang di kemudian hari menjadi pemimpin geng tersebut.

            Pada pertemuan awal Kazuki sempat membuat marah Haruyama. Namun di pertemuan selanjutnya malah membuat mereka dekat. Terlebih Haruyama telah menyelamatkan Kazuki dari gangguan anak-anak nakal. Sepertinya Kazuki sejak awal sudah menarik perhatian bagi Haruyama. Ada sesuatu di diri Kazuki yang mirip dengan Haruyama.

            Karena terjadi suatu perselisihan dengan ibunya, Kazuki memutuskan untuk kabur dari rumah. Pada awalnya Kazuki tinggal di rumah Hiroko namun setelah Tooru dibebaskan, Hiroko kabur dengan Tooru dan Kazuki pindah ke rumah Haruyama. Mereka pun semakin dekat.

            Bagaimanakah kelanjutan hubungan Kazuki dengan Ibunya? Bagaimana keadaan Kazuki setelah kecelakaan menimpa Haruyama??

Review dan Komentar

Pertama-tama akan aku peringatkan kalo setelah ini kemungkinan terdapat beberapa spoiler dari film jadi bagi yang tidak suka membaca spoiler aku sarankan membacanya sampai sini saja.

            Film ini adalah hasil rekomendasi mbak kosku. Awalnya aku gak tertarik sama sekali sama film ini meski kata mbak kos bagus banget dan aktornya ganteng tapi pas aku intip dikit kelihatannya biasa aja trus sinematografinya kelihatan kuno padahal settingnya memang 80an. Sampai ni film nandon begitu lama di kompi, pas gak ada film barulah aku tonton. Ternyata setelah nonton di luar dugaan aku malah suka banget dan sampai saat ini menjadi film jepang bergenre romance paling favorit. Nyesel waktu itu gak langsung aku nonton.

            Alurnya slow pace. Untuk awal-awal bakal terasa lambat dan mungkin bagi yang tidak suka film model begini bakalan bosan di awal tapi aku merasa sangat menikmatinya. Konflik mulai terasa di pertengahan. Dan di akhir diselipi tragedi sehingga menambah keseruan saat menontonnya.

            Ceritanya bukan melulu soal percintaan, konflik antara Kazuki dengan ibunya menjadi salah satu hal yang menarik bagiku. Sisi psikologis dari anak yang masih belia dengan latar belakang keluarga yang tidak harmonis dan kurang figur seorang ayah membuat Kazuki begitu mudah untuk jatuh cinta pada seorang laki-laki yang masih baru dikenalnya. Untungnya Haruyama adalah laki-laki yang baik bagi Kazuki. Kazuki tidak pernah merasa dicintai maupun mencintai pada seseorang sebelumnya bahkan kepada ibunya sekalipun. Hanya kepada Haruyama lah ia merasakan hal itu. Oleh karena itu sikap Kazuki saat Haruyama mengalami kecelakaan ia begitu shock seakan dunianya runtuh, menjadi hal yang wajar.

            Sikap Kazuki yang cenderung menentang ibunya, dan mengambil kesimpulan sendiri tanpa berfikir panjang merupakan cerminan dari sikap remaja pada umumnya yang masih labil. Sedangkan ibunya di sini aku mengambil kesimpulan dia cukup egois, hanya berfikir dirinyalah yang paling menderita tanpa memikirkan bagaimana perasaan anaknya yang masih belia. Meski sebenarnya pria yang dicintainya merupakan pria yang cukup baik.

            Lain halnya dengan Haruyama yang menurutku sangat dewasa terhadap Kazuki meski kalau dilihat dari Asianwiki Haruyama ini usianya masih 16 tahun. Aku kira 25an seperti umurnya Hiroomi aslinya. Aku suka banget karakternya Haruyama meski mulutnya kasar tapi di sisi lain dia sangat care terhadap Kazuki. Karakternya menurutku cukup langka di dalam j movie pada umumnya. Langka yang ku maksudkan di sini adalah jika karakter j movie pada umumnya cukup bernafsu mencium karakter ceweknya tapi Haruyama di sini tidak. Juga saat Kazuki sakit Haruyama malah membawa Kazuki ke rumah ibunya, dsb. Aku suka cara memandang Haruyama terhadap Kazuki, yang menurutku penuh arti. ^^


Salah satu adegan paling aku suka. Kazuki yang tidak mampu berkata-kata, hanya bisa menangis untuk mengungungkapkan perasaan yang dipendamnya di depan Haruyama. Begitupun Haruyama melihat gadis menangis dengan tulus untuk dirinya hanya  bisa terdiam.  Juga saat Haruyama meminta membawa Kazuki kepada Ibunya jika si ibu membencinya. Ia mengucapkannya dengan mata yang berkaca-kaca. Begitupun saat Kazuki memegang jaketnya Haruyama saat akan berpisah dan mereka saling memandang. Terasa sad & sweet. ><


Adegan yang paling membuatku nangis setiap aku menonton film ini ( ya aku nonton film ini berkali-kali sampe gak terhitung XD), adalah saat Ibunya menggendong Kazuki. Betapa tidak, kasih sayang seorang ibu yang selama ini diinginkan Kazuki akhirnya ia dapatkan saat itu. Dan tentunya saat ada tragedi yang menimpa Haruyama itu juga membuatku nangis. Heheh..

            Film ini menjadi debut pertama Hiroomi Tosaka sebagai aktor. Awalnya aku gak tahu ada dia di sini karena gak ada keterangan aktor di instagramnya, aku cuma tau dia penyanyi. Begitu lihat openingnya ada tulisan Tosaka Hiroomi aku kaget “Loh dia main film?!”. Meski ini baru pertama kalinya dia berakting tapi dia berhasil membawakan karakter Haruyama dengan sangat baik. Aku malah sangat terkesan dengan akting dia di sini, dan setelah nonton film ini jadi salah satu biasku di 3JSB. Melalui film ini memperoleh 4 penghargaan kategori aktor pendatang baru terbaik dari 4 ajang award berbeda. Namun sebesar apapun bakat yang dimiliki oleh Omi tanpa arahan sang sutradara mungkin hasilnya tidak akan sebagus ini. Takahiro Miki sejauh ini memang berhasil menghasilkan karya-karya yang patut dipuji. Sebelumnya film Hidamari Kanojo juga memperoleh banyak penghargaan. Oh iya kabarnya pemeran Haruyama ini mangakanya sendiri yang meminta. Awalnya Hiroomi menolak karena ia pikir masih banyak aktor lain yang mampu berperan lebih baik dari dirinya, namun sang mangaka tetep kekeuh sehingga Hiroomi pun menerima peran ini.

            Begitupun Rena Nounen dalam memerankan sosok Kazuki dengan sangat baik. Aku suka sekali aktingnya. Sehingga chemistry antara Haruyama dengan Kazuki dapat tercipta dengan baik. Dia juga terlihat cantik dan lovable. ^^

            Untuk sinematografinya bagiku sangat baik. Memberi kesan heartwarming, dan penggambaran setting 80an juga cukup baik, bisa dilihat dari properti yang dipakai oleh para tokohnya dan editing filmnya. Sudut pengambilan gambarnya juga baik. Terdapat adegan yang memperlihatkan pemandangan pulau Enoshima, bagi para pecinta j movie pastilah sangat tidak asing dengan pulau tersebut. XD

            Di sisi scoring juga sangat mendukung setiap adegan di filmnya. Di adegan yang membuat baper semakin membuat baper karena iringan musiknya. Terlebih ending yang di pakai adalah Oh my little girl lagu milik Yutaka Ozaki yang rilis tahun 80an juga sehingga semakin melengkapi/mendukung film ini.


            Kekurangan film ini mungkin saat adegan ini. Terlihat Haruyama secara reflek mengangkat tangannya saat sepedanya jatuh, padahal ia diceritakan tangannya masih lumpuh. XD

           Aku sangat menyukai film ini dan tidak berniat untuk membaca manganya karena takut mencederai kesanku terhadap filmnya. Akhir kata, terima kasih karena telah membaca. ^^




Sabtu, 29 September 2018

[J-Movie] High And Low The Movie 2 : End Of Sky Review



Sinopsis

Setelah pertempuran besar antara SWORD melawan DOUBT dan Mighty Warrior yang dipekerjakan grup Mafia Chanson. Cobra mengumpulkan para anggota SWORD untuk diadakan Perjanjian Persekutuan. Menurutnya Kuryuu akan segera hancur ketika USB yang berisi data orang-orang yang terlibat dalam rencana pembangunan casino di wilayah SWORD di-publish. Grup mafia Chanson akan mengincar wilayah SWORD kembali. Oleh karena itu, perlu diadakan perjanjian untuk memperkuat diri. Namun bukanlah hal mudah untuk menggabungkan para ketua SWORD dalam satu pikiran. Rocky pemimpin geng White Rascals langsung menolak perjanjian tersebut, begitupun dengan geng lain. Hanya Murayama pemimpin Oya kou saja yang menyetujui dan mendukung cobra.

Sementara itu Kohaku dan Tsukumo yang membawa USB bermasalah tersebut bermaksud bergabung dengan Amamiya Kyodai untuk bersama-sama mem-publish data tersebut. Namun terjadi banyak serangan oleh bawahan kurosaki-kai salah satu anggota Kuryuu grup, yang dipimpin oleh Genji ( Naoki Kobayashi). Berhasilkah mereka melindungi USB tersebut dan mem-publishnya?

Di lain pihak dengan dibebaskannya Ranmaru (Nakamura Aoi) dari penjara, yang merupakan pemimpin dari DOUBTH menjadi ancaman tersendiri bagi White Rascals. Ranmaru dikenal sebagai orang yang sangat brutal bahkan polisi saja kewalahan menghadapinya. DOUBT sendiri adalah geng yang suka memperdagangkan wanita. Hal ini sangat berlawanan dengan White Rascals yang mempunyai motto sebagai pelindung wanita. Dulu terjadi pertempuran antar dua geng ini lalu diamankan polisi dan berakhir dengan ditangkapnya Ranmaru. Setelah dibebaskan Ranmaru kembali dalam DOUBT dan dibantu Jesse (Exile Naoto) beserta kawan-kawannya anggota Prison Gang untuk menghancurkan SWORD. Pertempuran pun dimulai namun di pihak SWORD hanya White Rascals saja karna meski Cobra menawarkan bantuan Rocky menolaknya. Dalam pertempuran ini White Rascals terpojok karna kalah jumlah.

Di tubuh Sannoh Rengo sendiri terdapat perpecahan. Terdapat kubu yang tidak sependapat dengan tindakan Cobra. Akankah SWORD akan bersatu untuk membantu White Rascals dalam mengalahkan DOUBT??!

Review dan komentar


Pertama-tama akan aku peringatkan kalo setelah ini kemungkinan terdapat beberapa spoiler dari film jadi bagi yang tidak suka membaca spoiler aku sarankan membacanya sampai sini saja.

Movie ini adalah kelanjutan dari movie sebelumnya yang sudah ditunggu selama satu tahun lamanya semenjak High and Low The Red Rain rilis. Di movie ini terdapat beberapa pengurangan karakter dan banyak sekali karakter tambahan. Bagi yang sudah bingung di seri sebelumnya karna banyaknya karakter maka siap-siap tambah bingung lagi. haha..
tapi tenang hanya beberapa karakter saja yang beneran mempunyai peran yang lainnya kebanyakan hanya tempelan.

Hal yang paling menarik dari movie yang ini tentu saja adegan fightingnya. Meski di movie sebelumnya juga begitu. Adegan berantem adalah hal yang wajib ada, namun yang ini jauh lebih seru. Jika yang sebelumnya gak ada adegan kejar-kejaran pake mobil, berantem di dalem mobil, ampe mobil jempalitan di sini ada. Selain itu intensitasnya berantemnya juga tinggi kita hampir gak dikasih jeda untuk ngatur napas, eh udah berantem lagi. Dan di sini juga gak se ngedrama seperti yang di movie sebelumnya sehingga hal ini cukup jadi poin plus bagiku karna satu hal yang mengganggu berkurang.

Awalnya aku cukup khawatir mengenai pengurangan karakter dan perubahan penampilan karakter bakal tidak dijelaskan, ternyata beberapa cukup dijelaskan. Misalnya saja soal perubahan style rambutnya Tetsu yang dulunya gimbal sekarang tidak. Pada saat itu kemungkinan berbarengan/berdekatan dengan jadwal syutingnya film lain sehingga tidak memungkinkan untuk menggimbal rambutnya. Aku kurang suka sih dengan perubahan stylenya, ya memang dia terlihat lebih cakep seperti ini tapi kesan berandal dan tengilnya jadi kurang dapet. Dan contoh selanjutnya soal hengkangnya Aizawa, Bito, Enari, dan Shimura dari white rascals yang merupakan member band golden bomber. Di sini dijelaskan kalau mereka ditendang kluar oleh rocky karna udah bikin band yang gak bisa memainkan alat musik. Yah.. ini emang kenyataan sih golden bomber emang begitu. Tapi tetep aja bikin ngakak pas bagian ini, dan entah kenapa aku ulang-ulang sebelum melanjutkan ke scene berikutnya (haha). Meskipun di ceritanya sudah bukan bagian dari white rascals lagi tapi 2 membernya sempat muncul di 2 scene. Namun hilangnya karakter Ukyo dari daruma ikka tidak dijelaskan sama sekali di sini. Yah... aktor aslinya memang sedang dipenjara karena kasus narkoba. Sempat berharap Shion kembali di Rude Boys karna di movie sebelumnya dia ikut ngebantu RB saat melawan MW. Ternyata di sini tidak dimunculkan diganti dengan karakter baru yang bernama Yu. Hampir tidak dijelaskan sama sekali mengenai karakter Yu di sini, hanya saja si masnya ini sepertinya cukup menguasai parkour, dibeberapa aksinya memang cukup epic. Karakter Todoroki dalam SMA Oya juga tidak dimunculkan mungkin yang ikutan bertarung cuma anak sma part time, ada beberapa karakter baru sih tapi tidak ada dialog jadi aku kurang paham karakter mereka.

Untuk Sannoh Rengo karakternya masih sama seperti di movie sebelumnya. Cukup disayangkan 2 member The Rampage From Exile Tribe yakni Iwaya Shogo dan Yamamoto Shogo masih belum diberi dialog, keberadaannya masih seperti figuran, seperti di movie sebelumnya.

Di posisi lawan karna Kuryuu grup yang merupakan grup yakuza sudah dimunculkan jadi banyak sekali grup dengan karakter-karakter baru namun kebanyakan sifatnya hanya tempelan. Paling yang cukup disorot adalah karakter Genji dari Kurosaki Kai yang duel seru dengan Kohaku & Tsukumo dan Amamiya Kyoudai.

Selain Kuryuu grup ada geng tambahan yakni Prison Gang yang merupakan sekumpulan bekas narapidana yang dipimpin oleh Jesse. Di MW spin off dijelaskan kalo Jesse adalah kawan lama Ice dan juga mengenal seluruh member Mighty Warrior. Ia masuk penjara karna dijebak oleh orang yang mengaku teman baiknya. Jesse ini adalah hal pertama yang bikin aku excited banget sama ni film. Ya.. karna sejak awal aku memang fansnya Naoto. dari dulu udah nunggu-nunggu kapan dia join projek ini karna saat hilo dorama dia juga punya dorama sendiri dan akhirnya terjawab sudah sekarang, seneng banget. Mungkin saat hilo live tour 2016 sudah ada sinyal kalo dia gabung di MW karna dia perform bareng member-member MW. Dan penampilannya di sini sangat tidak mengecewakan sama sekali, meski karakternya antagonis yang tengil bin ngselin tapi pas banget ngebawainnya. Kalo kata sutradaranya emang karakter ini udah dipersiapkan buat Naoto-san meski kata orangnya kalau dia tahu sebelumnya bakal ngerasa terbebani. Wkwkwk... Duelnya dengan Cobra seru bangettt meski tangannya sempet cedera saat syuting ini. Sayang Jesse vs Rocky gak ditayangin. Aku suka intonasinya Jesse kalo ngomong, sangat berkarakter. Yang paling aku suka saat ngomong “suteki da ne..”  ke Cobra, kayak ada kesan ngeledek banget. Maaf mungkin disini aku agak terlalu bias. Heheh..

(kalo dia senyum malah ane yang gila. Wkkk..)

Di prison gang yang cukup menarik perhatianku adalah karakter yang bernama Brown yang duel dengan Yamato. Kurasa aktingnya cukup bagus, koreonya juga. Dia memang cukup banyak dapat screen time dibanding karakter lain di Prison gang. Oh ya entah kenapa liat dia keinget Siwon SuJu berasa mirip. Wkkk..


Soal penampilan perdana Mandy sebangai Pho dibeberapa bagian malah bikin ketawa ekspresinya. Hahah.. soal body emang pas banget jadi tukang pukul. Tapi ekpresinya masih kelihatan dipaksakan banget. Namanya juga baru debut akting memang masih perlu banyak belajar. Cuma aku kasian aja sama aktor laen yang lebih berpengalaman malah ga dapet screen time.

Sesudah mengomentari penampilan Naoto-san gak adil rasanya kalo gak mengomentari penampilan Naoki-san di sini yang berperan sebagai Genji dari Kurosaki kai. Meski tak banyak dialog hanya satu kalimat aja kalo gak salah tapi aksinya kece banget. Ekspresinya serem banget menurutku berasa kayak zombie yang gak mati-mati udah dilawan berkali-kali eh bangkit lagi. Haha.. Aku suka lah penampilannya.

Saat pertama kali aku bingung banget mengenai alur tentang masalah USB. USB yang awalnya dimiliki oleh Amamiya Kyodai kemudian diserahkan Kohaku untuk dipublish tapi kemudian malah diserahkan lagi ke Amamiya Kyodai dan yang nyiapin cara juga Amamiya Kyodai lalu untuk apa USB itu harus diserahkan ke Kohaku bahkan dibawa ke luar negeri?. Aku mikirnya awalnya USB itu di serahkan Kohaku untuk dilindungi sementara Amamiya nyiapin cara untuk mempublishnya. Tapi saat menyerahkan USB itu ke Kohaku tidak ada kata-kata yang menunjukkan seperti itu. Wkkk.. Ternyata aku miss salah satu kalimat. Gitu bikin sepanjang menonton film terus kepikiran hal itu. Emang penting banget nonton ulang sebelum menulis review ini.

Dipikir-pikir kenapa repot-repot ngelindungi USB itu sampe mati-matian gitu ya. Padahal kan begitu enkripsi tu USB bisa dibuka harusnya kalau data itu teramat penting, datanya langsung dikopi di berbagai alat penyimpanan data lain. Jadi kalaupun USB dicuri data tetap aman. Tapi kalo gitu kan ga seru ya. Wkwkwk...

Beberapa hal yang bikin aku heran di sini seperti Kohaku dan Tsukumo yang menggunakan pesawat pribadi. Berasa terlalu wow bagiku untuk mereka (Haha..). Ya mungkin akan lebih simple seperti itu untuk mengurangi biaya kalo seandainya syuting harus diadakan di bandara komersil. Satu lagi hal yaitu saat Amamiya Kyodai di kantor polisi berasa sepi banget tu kantor dan terkesan ga terawat banget. Seandainya ditempatkan beberapa figuran di situ mungkin akan terkesan lebih hidup. (sok tau banget ane)

Aku cukup kesal dengan karakter Saigo karna dia sudah diperkenalkan bosnya ke pemimpin Kurosaki Kai dan sudah dibayar juga tapi dia gak ada effort sama sekali buat ngebujuk Amamiya. Berasa ga guna banget ni orang. Tapi itu semua terjawab kok di movie ketiga. Haha..

Aku suka saat Hiroto nyindir Masaki dengan bilang “Mana orang yang paling bisa dipercaya  itu?”. Hahah.. Hiroto gak berubah tetep ketus sama kakaknya. Masaki juga masih tetep apes soal cewek. Udah repot-repot naek atap mobil ngehajar penjahatnya malah yang dapet cewek Hiroto. Wkkk..



Teoriku mengenai alasan persetruan antara DTC (Dan, Tetsu, Chiharu) dengan Cobra. Kalau menurut sepehamanku onsen milik keluarganya Tetz rusak akibat pertempuran melawan kohaku + Doubth + MW yang disponsori oleh grup Chanson di movie pertama. Sehingga ayahnya Tetsu gembira ketika ada pembangunan kembali kota oleh Kuryuu grup. Namun menurut Cobra itu bukanlah masa depan bagi Sannoh karna bagaimanapun pada akhirnya harus tunduk dibawah Kuryuu. Di sini aku menganggapnya lebih ke harga diri bukan untuk keuntungan semata, lagi pula tunduk di bawah kuryuu tidak akan mendapatkan kebebasan. Sedangkan menurut Dan melawan Kuryuu merupakan tindakan menghacurkan diri karna Kuryuu merupakan lawan yang sangat kuat bukan tipe lawan yang bisa dikalahkan begitu saja. Tapi aku masih gak yakin karna belum mengecek ulang di movie pertamanya.

Sangat disayangkan sekali Smoky tidak banyak screen time di sini karna Smoky adalah salah satu karakter favoritku. Memang dia dalam keadaan yang kurang sehat setidaknya aku berharap ada adegan saat Takeshi menyampaikan informasi mengenai pakta sword. Meski begitu adegan Smoky saat memandang langit masih sangat mempesona, tatapannya penuh arti. Memang tidak diragukan lagi soal akting Masataka Kubota, adegan kecilpun bisa sangat bermakna.

Adegan yang paling ditunggu adalah adegan dimana SWORD kembali bergabung untuk bertempur bersama-sama. Aku suka banget saat Daruma Ikka dateng, berasa ni orang-orang gilanya pada dateng. Bayangin aja dateng-dateng kaya gini ditarik pake mobil, geblek banget kan?!


Begitupun Dengan Oya Kou dateng-dateng langsung nyeruduk pake truk yang udah kayak jadi keandaraan officialnya. Hahah...


Kesimpulan setelah menonton film ini aku merasa kalau HL EOS inilah yang paling mempunyai banyak kesan dibanding seluruh movie HL termasuk movie ketiga, pokoknya nonton ini cukup campur aduk antara seneng banget dan beberapa hal yang bikin gak nyaman. Selain adegan fighting yang paling seru diantara film lain dalam hilo franchise ini. Hal lainnya adalah perubahan/hilangnya beberapa karakter. Karakter-karakter hilo yang ada di seri-seri sebelumnya udah ngena banget jadi ketika ada yang berubah/hilang berasa ada yang kurang gitu. Contohnya karakter-karakter baru di WR yang menggantikan posisi member golden bomber, Bagiku mereka seperti mas-mas cakep di host club /plak/. Abisnya ga punya banyak screen time juga sih. Kalau member golden bomber kan meski bukan aktor profesional tapi gilanya dapet. Belum lagi hilangnya karakter pemimpin Ichigo Milk, Todoroki, dsb. Tapi Aku sadar bahwa menghadirkan karakter-karakter original yang sama dengan seri terdahulu mungkin tidaklah mudah. Mungkin terkendala kontrak dsb. Tidak seperti di anime karakter dengan mudah bisa dihadirkan sesuai kebutuhan. Oh ya, di film ini 6 dari 7 member Sandaime J Soul Brothers berperan dan pembagiannya pun adil, 3 jadi protagonis dan 3 jadi antagonis (haha..). Akhir kata, maaf karena udah panjang banget dan makasih banyak karna udah baca. ^^

Bonus :

(Jesse and Cobra in fighting scene)

(another Jesse and Cobra in real life. XDD)