Cari Blog Ini

Kamis, 06 Desember 2018

[J-Movie] Hot Road (2014) Review




Hot Road adalah film bergenre romance yang rilis di tahun 2014 lalu. Film besutan sutradara Takahiro Miki (Bokura Ga Ita, Hidamari Kanojo, Ao Haru Ride) yang diangkat dari manga yang berjudul sama karya Taku Tsumugi rilis antara tahun 1986 sampai dengan 1987. Setting filmnya dibuat sama dengan manganya yakni tahun 80an. Film ini menjadi film bergenre romance yang paling laris di sepanjang tahun 2014.

Sinopsis  :


            Miyaichi Kazuki (Rena Nounen) 14 tahun tinggal dengan ibunya (Yoshino Kimura), ayahnya sudah lama meninggal ketika Kazuki masih sangat kecil. Meski hanya tinggal dengan ibunya, Kazuki kurang merasakan kasih sayang dari ibunya. Di depan Kazuki ibunya sering mengungkit kisah cintanya di masa lalu yang merana karena dia terpaksa menikah dengan ayah Kazuki karena kekasihnya yang dikenalnya semenjak SMA menikah duluan. Dan saat ini ibunya menjalin kisah cintanya kembali dengan orang itu. Kazuki yang masih sangat belia berpikir kalau semua yang dimiliki keluarganya adalah pemberian dari pacar ibunya. Suatu hari saat Ibunya berulang tahun, Kazuki dengan sengaja mengutil di sebuah mini market untuk menarik perhatian dari ibunya namun usahanya sia-sia karna ibunya malah tak mengetahuinya. Ia juga kerap disalahkan atas sikapnya oleh ibunya.

            Di sekolah Kazuki berteman dengan anak baru yang bernama Eri (Seika Taketomi). Meski terdapat kabar tak sedap yang menyelimuti sahabatnya itu ia tak peduli. Eri lah yang mempekenalkan Kazuki dengan dunia malam di Yokohama. Berkenalan dengan Mihoko (Rina Ohta) yang merupakan pacar seorang pemimpin geng motor yang disebut “Yokohama Nights” , membawanya bertemu dengan Hiroshi Haruyama (Hiroomi Tosaka) yang di kemudian hari menjadi pemimpin geng tersebut.

            Pada pertemuan awal Kazuki sempat membuat marah Haruyama. Namun di pertemuan selanjutnya malah membuat mereka dekat. Terlebih Haruyama telah menyelamatkan Kazuki dari gangguan anak-anak nakal. Sepertinya Kazuki sejak awal sudah menarik perhatian bagi Haruyama. Ada sesuatu di diri Kazuki yang mirip dengan Haruyama.

            Karena terjadi suatu perselisihan dengan ibunya, Kazuki memutuskan untuk kabur dari rumah. Pada awalnya Kazuki tinggal di rumah Hiroko namun setelah Tooru dibebaskan, Hiroko kabur dengan Tooru dan Kazuki pindah ke rumah Haruyama. Mereka pun semakin dekat.

            Bagaimanakah kelanjutan hubungan Kazuki dengan Ibunya? Bagaimana keadaan Kazuki setelah kecelakaan menimpa Haruyama??

Review dan Komentar

Pertama-tama akan aku peringatkan kalo setelah ini kemungkinan terdapat beberapa spoiler dari film jadi bagi yang tidak suka membaca spoiler aku sarankan membacanya sampai sini saja.

            Film ini adalah hasil rekomendasi mbak kosku. Awalnya aku gak tertarik sama sekali sama film ini meski kata mbak kos bagus banget dan aktornya ganteng tapi pas aku intip dikit kelihatannya biasa aja trus sinematografinya kelihatan kuno padahal settingnya memang 80an. Sampai ni film nandon begitu lama di kompi, pas gak ada film barulah aku tonton. Ternyata setelah nonton di luar dugaan aku malah suka banget dan sampai saat ini menjadi film jepang bergenre romance paling favorit. Nyesel waktu itu gak langsung aku nonton.

            Alurnya slow pace. Untuk awal-awal bakal terasa lambat dan mungkin bagi yang tidak suka film model begini bakalan bosan di awal tapi aku merasa sangat menikmatinya. Konflik mulai terasa di pertengahan. Dan di akhir diselipi tragedi sehingga menambah keseruan saat menontonnya.

            Ceritanya bukan melulu soal percintaan, konflik antara Kazuki dengan ibunya menjadi salah satu hal yang menarik bagiku. Sisi psikologis dari anak yang masih belia dengan latar belakang keluarga yang tidak harmonis dan kurang figur seorang ayah membuat Kazuki begitu mudah untuk jatuh cinta pada seorang laki-laki yang masih baru dikenalnya. Untungnya Haruyama adalah laki-laki yang baik bagi Kazuki. Kazuki tidak pernah merasa dicintai maupun mencintai pada seseorang sebelumnya bahkan kepada ibunya sekalipun. Hanya kepada Haruyama lah ia merasakan hal itu. Oleh karena itu sikap Kazuki saat Haruyama mengalami kecelakaan ia begitu shock seakan dunianya runtuh, menjadi hal yang wajar.

            Sikap Kazuki yang cenderung menentang ibunya, dan mengambil kesimpulan sendiri tanpa berfikir panjang merupakan cerminan dari sikap remaja pada umumnya yang masih labil. Sedangkan ibunya di sini aku mengambil kesimpulan dia cukup egois, hanya berfikir dirinyalah yang paling menderita tanpa memikirkan bagaimana perasaan anaknya yang masih belia. Meski sebenarnya pria yang dicintainya merupakan pria yang cukup baik.

            Lain halnya dengan Haruyama yang menurutku sangat dewasa terhadap Kazuki meski kalau dilihat dari Asianwiki Haruyama ini usianya masih 16 tahun. Aku kira 25an seperti umurnya Hiroomi aslinya. Aku suka banget karakternya Haruyama meski mulutnya kasar tapi di sisi lain dia sangat care terhadap Kazuki. Karakternya menurutku cukup langka di dalam j movie pada umumnya. Langka yang ku maksudkan di sini adalah jika karakter j movie pada umumnya cukup bernafsu mencium karakter ceweknya tapi Haruyama di sini tidak. Juga saat Kazuki sakit Haruyama malah membawa Kazuki ke rumah ibunya, dsb. Aku suka cara memandang Haruyama terhadap Kazuki, yang menurutku penuh arti. ^^


Salah satu adegan paling aku suka. Kazuki yang tidak mampu berkata-kata, hanya bisa menangis untuk mengungungkapkan perasaan yang dipendamnya di depan Haruyama. Begitupun Haruyama melihat gadis menangis dengan tulus untuk dirinya hanya  bisa terdiam.  Juga saat Haruyama meminta membawa Kazuki kepada Ibunya jika si ibu membencinya. Ia mengucapkannya dengan mata yang berkaca-kaca. Begitupun saat Kazuki memegang jaketnya Haruyama saat akan berpisah dan mereka saling memandang. Terasa sad & sweet. ><


Adegan yang paling membuatku nangis setiap aku menonton film ini ( ya aku nonton film ini berkali-kali sampe gak terhitung XD), adalah saat Ibunya menggendong Kazuki. Betapa tidak, kasih sayang seorang ibu yang selama ini diinginkan Kazuki akhirnya ia dapatkan saat itu. Dan tentunya saat ada tragedi yang menimpa Haruyama itu juga membuatku nangis. Heheh..

            Film ini menjadi debut pertama Hiroomi Tosaka sebagai aktor. Awalnya aku gak tahu ada dia di sini karena gak ada keterangan aktor di instagramnya, aku cuma tau dia penyanyi. Begitu lihat openingnya ada tulisan Tosaka Hiroomi aku kaget “Loh dia main film?!”. Meski ini baru pertama kalinya dia berakting tapi dia berhasil membawakan karakter Haruyama dengan sangat baik. Aku malah sangat terkesan dengan akting dia di sini, dan setelah nonton film ini jadi salah satu biasku di 3JSB. Melalui film ini memperoleh 4 penghargaan kategori aktor pendatang baru terbaik dari 4 ajang award berbeda. Namun sebesar apapun bakat yang dimiliki oleh Omi tanpa arahan sang sutradara mungkin hasilnya tidak akan sebagus ini. Takahiro Miki sejauh ini memang berhasil menghasilkan karya-karya yang patut dipuji. Sebelumnya film Hidamari Kanojo juga memperoleh banyak penghargaan. Oh iya kabarnya pemeran Haruyama ini mangakanya sendiri yang meminta. Awalnya Hiroomi menolak karena ia pikir masih banyak aktor lain yang mampu berperan lebih baik dari dirinya, namun sang mangaka tetep kekeuh sehingga Hiroomi pun menerima peran ini.

            Begitupun Rena Nounen dalam memerankan sosok Kazuki dengan sangat baik. Aku suka sekali aktingnya. Sehingga chemistry antara Haruyama dengan Kazuki dapat tercipta dengan baik. Dia juga terlihat cantik dan lovable. ^^

            Untuk sinematografinya bagiku sangat baik. Memberi kesan heartwarming, dan penggambaran setting 80an juga cukup baik, bisa dilihat dari properti yang dipakai oleh para tokohnya dan editing filmnya. Sudut pengambilan gambarnya juga baik. Terdapat adegan yang memperlihatkan pemandangan pulau Enoshima, bagi para pecinta j movie pastilah sangat tidak asing dengan pulau tersebut. XD

            Di sisi scoring juga sangat mendukung setiap adegan di filmnya. Di adegan yang membuat baper semakin membuat baper karena iringan musiknya. Terlebih ending yang di pakai adalah Oh my little girl lagu milik Yutaka Ozaki yang rilis tahun 80an juga sehingga semakin melengkapi/mendukung film ini.


            Kekurangan film ini mungkin saat adegan ini. Terlihat Haruyama secara reflek mengangkat tangannya saat sepedanya jatuh, padahal ia diceritakan tangannya masih lumpuh. XD

           Aku sangat menyukai film ini dan tidak berniat untuk membaca manganya karena takut mencederai kesanku terhadap filmnya. Akhir kata, terima kasih karena telah membaca. ^^




Tidak ada komentar:

Posting Komentar