Cari Blog Ini

Sabtu, 14 September 2019

[J-Dorama] Rekomendasi Dorama Berdasarkan Scriptwriter


Apa yang melatarbelakangi kamu memilih sebuah dorama?
                Ada banyak alasan yang melatarbelakangi kita untuk menonton sebuah dorama. Misalnya, karena sinopsisnya menarik, aktor dan aktrisnya menarik, atau sutradaranya yang menjanjikan, dll. Sebuah cerita dapat menarik jika sang penulis naskahnya mumpuni. Dari sekian banyak penulis naskah dorama ada satu yang cukup meninggalkan kesan di benakku, yakni Kazuki Kaneshiro. Ada 4 karyanya yang sudah aku tonton, dan semuanya sesuai dengan seleraku. Berikut ini dorama karya Kazuki Kaneshiro sebagai penulis naskahnya yang sudah aku tonton:

1. Border


Drama seriesnya dirilis tahun 2014, kemudian drama SPnya rilis tahun 2017. Bercerita tentang seorang detektif yang mempunyai peluru bersarang di bagian otaknya. Keadaan itu membuatnya berada di antara hidup dan mati. Karena itu dia dapat melihat arwah korban dari kasus yang ia tangani. Dari petunjuk arwah korban, dia dapat mengungkap pembunuhnya.
Awalnya aku gak tertarik dengan dorama ini karena kupikir kasusnya bakal mudah ditangani karena bisa dapat petunjuk dari arwah korban. Namun ada kakak tingkatku yang menyarankan dorama ini. Kebetulan dia memang fansnya Oguri Shun. Katanya dorama ini bagus. Setelah menontonnya padanganku jadi berubah yang awalnya mengira dorama ini bakal biasa saja ternyata memang bagus banget. Kasusnya gak semudah yang aku pikir, ada yang korbannya lupa bagaimana dia meninggal, ada yang memang tidak tahu siapa yang membunuhnya, ada juga korbannya memang seorang penjahat yang usil. Drama ini tidak melulu menampilkan keberhasilan sang tokoh utama, namun juga menampilkan sisi lemah dari sang tokoh. Ada pembunuh yang tak bisa dia kejar meski sudah berusaha sekuat tenaga. Apalagi seorang pembunuh yang di episode terakhir. Jadi dramanya cukup realistis.

2.  Crisis

Masih diperankan oleh Oguri Shun sebagai tokoh utamanya. Drama ini bercerita tentang satuan khusus polisi yang menangani teroris musuh pemerintah.  Setiap episodenya selalu diisi dengan kasus yang menarik, namun kemudian perlahan-lahan menguak kebobrokan pemerintah. Melalui drama ini aku belajar beberapa hal, diantaranya mengenai masalah stabilitas negara dan juga idealisme. Mungkin drama ini tidak memberikan penyelesaian yang konkret namun drama ini membuat kita berfikir. Salah satu hal yang ada di benakku setelah menonton drama ini adalah sebuah negara yang terlihat aman dan damai, mungkin bukan karena memang damai namun karena pemerintah berhasil menumpas semua musuhnya dalam kesunyian. Hmm.. who knows J
Awal aku tertarik dengan dorama ini selain karena Oguri Shun,  genrenya juga aku banget, scoring-nya diisi oleh salah satu musisi favoritku yakni Sawano Hiroyuki, setelah itu baru sadar kalau penulis naskahnya adalah orang yang sama dengan penulis naskahnya “Border”. Selain itu action dalam dorama ini juga bagus banget. Kabarnya mereka sampai berlatih beberapa bulan sebelum syuting. Tidak heran mereka jadi kelihatan sebagai polisi terlatih.
Crisis ini bisa dibilang merupakan dorama paling favorit saya dari Kazuki Kakeshiro. Sayangnya ratingnya malah paling rendah dibandingkan dengan yang lain, padahal aku mengharapkan season kedua atau drama SPnya.

3. Cation, Hazardous Wife

Bercerita tentang seseorang yang dulunya merupakan agen rahasia wanita memutuskan untuk pensiun dari dunianya lalu memilih menikah dan menjadi ibu rumah tangga biasa. Namun masalah yang ada di lingkungan kompleknya membuat dia beraksi kembali tanpa sepengetahuan sahabatnya dan juga suaminya.
Masih berkutat dengan tema detektif-detektifan namun kali ini agak berbeda dengan karya-karya Kazuki Kaneshiro yang aku tonton sebelumnya yang cenderung dark dan serius hampir tidak ada komedinya, kalau di sini masih diselipkan komedi dan romansa. Lemahnya di dorama ini mungkin di scoring sih, kalau di dorama Kazuki Kaneshiro yang lain selain suka dengan ceritanya aku juga suka dengan backgroud music-nya. Kalau di sini musiknya agak biasa saja, bukanya gak suka tapi agak bosan saja karena backgroud music-nya itu-itu saja di sepanjang dorama. Untuk pertama kalinya aku nonton aktingnya Haruka Ayase di sini, aku cukup suka dengan dia pas dengan perannya.

4.  Dele

Bercerita tentang sebuah firma yang melanyani penghapusan file dari pemohon apabila meninggal dunia. Keadaan tersebut dapat diartikan apabila gadget yang dimiliki pemohon tersebut tidak digunakan selama beberapa hari, namun setelah itu harus melakukan pengecekan secara langsung apakah si pemohon benar-benar meninggal atau tidak. Saat melakukan pengecekan ini biasanya menemui misteri tentang kematian si pemohon, dan berujung dengan pemecahan misteri tersebut sebelum melakukan penghapusan file yang dimaksud.
Sebenarnya Kazuki Kaneshiro di sini hanyalah salah satu dari sekian penulis naskah dari Dele. Karena memang setiap episodenya memiliki kisah yang berbeda namun dalam satu kesatuan. Setiap episodenya sangat menarik dan menyentuh, hampir di setiap episodenya aku dibuat menitikkan air mata. Hehe..
Dan kalau gak salah background music-nya juga berganti di setiap episodenya. Duet akting antara Masaki Suda dengan Takayuki Yamada juga sangat bagus. Tak heran mereka berdua memenangkan penghargaan sebagai aktor terbaik dalam sebuah drama awards.

                Sekian rekomendasi dorama yang aku tonton berdasarkan penulis naskah favoritku. Perlu diingat kalau Kazuki Kaneshiro ini sangat menyukai yang namanya open ending dari dorama yang ditulisnya. Hanya Dele saja yang memiliki ending yang jelas dibandingkan dengan yang lain. ^^

Sabtu, 15 Juni 2019

三代目J Soul Brothers - Yes we are Indonesian Translation Lyrics

lalalalala..lalalalala...
Ready go Ready go Kibou no ibuki wo tomose
Bokura nandomo Mune ni ii kikasete
Mayowazuni  
Shake it off shake it off
Afure dasu negai daite



Lalalalala.. lalalalala...
Siap berangkat.. siap berangkat.. nyalakan napas harapan
Biarkan kami mendengar kau mengatakannya pada hati kita lagi dan lagi
Tanpa tersesat
Goyangkan.. goyangkan..
Rangkul keinginan yang meluap-luap ini

Yume miyou ue ni ikou
Michishirube ni shite catch my light
Fumidasu ima (now) Osorenaki stomp (stomp)
It’s always darkness before the dawn
Hitotsu hitotsu (bright) atsumeru hikari
Sono tsuyosa tada shinjite

Bermimpilah, ayo bangkit
Jadilah penunjuk jalan, tangkap cahayaku
Sekarang keluar menginjak-injak  tanpa rasa takut
Selalu ada kegelapan sebelum fajar
Satu demi satu cahaya bertemu
Percayalah hanya dengan kekuatan itu

Yes we are
Kanki no uta o hibikasete Reach for the sky
Yes we are
Kono sekai no utsukushisa o kanjite
We’ll be singing Lalalala.. lalalala..
Kagayaite lalalala...
Ano yume no saki made
We’re never turning back

Ya itulah kita..
Biarlah lagu menyenangkan ini bermain mencapai langit
Ya itulah kita..
Rasakan indahnya dunia ini
Kita akan bernyanyi lalalala.. lalalala
Bersinar lalalala...
Sampai mimpi itu di depan mata
Kita tak akan pernah kembali

Looking up looking up
Itamu kokoro okizari de
Tooku nijimu Aoi tsuki miageta

meihat ke atas.. meihat ke atas...
Meninggalkan rasa sakit di hatiku yang Kabur dari kejauhan
Aku melihat ke bulan biru

Me wo tojite Hear me up hear me up
Gomakasenai omoi o ima
Sakebe hokore Viva la revolutionary heart

Tutup matamu dengarkan aku.. dengarkan aku...
Sekarang, perasaan ini yang tak dapat kau sembunyikan
Teriaklah dan berbanggalah! Hidup hati revolusioner!

Deaete kiseki Kodoku saemo
Subete ni imi ga aru kara
Sa ima koso (go) tokihanatou inochi no kodou Kasaneru you ni

Keajaiban aku temui bahkan di saat sedih pun
Karna semua pasti mempunyai  makna
Lepaskan degup jantung kehidupan yang seolah menumpuk

Yes we are
Mikansei no story odoru you ni Reach for the sky
Yes we are
Kono sekai no hakanasa mo dakishimete
We’ll be singing lalalala...Lalalala..
Takarakani lalalalal..
Ano yume ni saki made
We’ll never turning back

Ya itulah kita
Sebuah cerita yang belum berakhir,
menari layaknya untuk mencapai langit
ya itulah kita
memeluk keburukan di dunia ini juga
Kita akan bernyanyi lalalala.. lalalala
Dengan keras lalalala...
Sampai mimpi itu di depan mata
Kita tak akan pernah kembali

Kiseki no ten to ten tsunagi awaseta love
Yami ni habataite niji o kakeru kara

Cinta yang mengijinkan lintasan ini
untuk terhubung satu titik ke titik yang lain
Karna kita dapat melompat melalui pelangi
yang melebarkan sayapnya dalam kegelapan

Yes we are
Kanki no uta o hibikasete Reach for the sky
Yes we are
Kono sekai no utsukushisa o kanjite
We’ll be singing lalalala...Lalalala..
Kagayaite lalalala...
Ano yume no saki made
We’re never turning back

Ya itulah kita..
Biarlah lagu menyenangkan ini bermain mencapai langit
Ya itulah kita..
Rasakan indahnya dunia ini
Kita akan bernyanyi lalalala.. lalalala
Bersinar lalalala...
Sampai mimpi itu di depan mata
Kita tak akan pernah kembali



Lyrics by Hiroomi Tosaka, Ryuji Imaichi, YVES&ADAMS, Jay’ed

Romaji lyrics / english translation by  White Skies

Flower - Virgin Snow (First Heart) Indonesian Translation Lyrics

Oshie te kudasai anata dōshite watashi no koto o eran da no desu ka ?
aisareru tte? aisuru no tte? kurushii kurai shiawase na no ne
shiroku hakidasu iki ga futari no shikai kumoraseru kara
kuchibiru kyutto musun de zutto damatta mama de anata o mitsume ta no

Tolong katakan padaku mengapa kau memilihku?
Dicintai.. mencintai.. (membuat kita) merasakan kebahagiaan maupun rasa sakit bukan?
Hembusan nafas putih, mengaburkan pandangan kita.
Aku memandangmu, selalu terdiam, seakan bibir kita terkunci.

yuki ga furu ai ga furu fui ni anata wa watashi o idakiyose te
‘kō sure ba attakai’ sō itte samu sa goto tsutsun de kure ta
anata kara no Virgin Snow

Salju jatuh, cinta pun jatuh, tiba-tiba kau memelukku.
“jika aku melakuan ini, maka akan hangat.” katamu seraya membungkus kedinginan.
Ini salju suci darimu.

nukumori nante shira nakatta wa muri ni warae ba mune no doko ka ga
kizutsuku yō na yogoreru yō na sonna ki ga shi te warae nakatta

Aku tak tahu (apa itu) kehangatan.
Jika aku memaksa tertawa, Aku merasa tidak baik dalam dadaku.
Merasa seakan terluka, seakan melanggar.

yama nai koyuki no naka ima wa konnani waraeru no wa
anata ga watashi no hana o sotto sakase te kure ta kara na no fuyu no yoru

Dalam salju yang tak akan berhenti turun.
Jika aku dapat tertawa seperti  ini, itu pasti karnamu
Yang membuat bungaku berbunga dengan lembut pada malam musim dingin.

yuki ga furu yuki ga saku anata to iru to zenzen samuku nai
Hatsu gokoro hatsu namida hatsuyuki ni nanimokamo kirakira hikaru
watashi dake no Virgin Snow

Salju turun, salju berbunga, Saat kau di sini aku tak merasa dingin sama sekali.
Hati pertama, air mata pertama, salju pertama,
Semua berkilau dalam salju suciku

shiro yori masshiro na kokoro de anata ga watashi dake o aishi te kure ta kara
watashi wa jibun o suki ni nare ta no

Karena dengan kesucian hatimu mencintaiku.
Aku belajar mencintai diriku.

yuki ga furu ai ga furu fui ni anata wa watashi o idakiyose te
‘kō sure ba attakai’ sō itte samu sa goto tsutsun de kure ta Ah
yuki ga furu yuki ga saku anata to iru to zenzen samuku nai
Hatsu gokoro hatsu namida hatsuyuki
 ni nanimokamo kirakira hikaru
watashi dake no Virgin Snow

Salju jatuh, cintapun jatuh, tiba-tiba kau memelukku.
“jika aku melakuan ini, maka akan hangat” katamu seraya membungkus kedinginan.
Salju turun, salju berbunga, Saat kau di sini aku tak merasa dingin sama sekali.
Hati pertama, air mata pertama, salju pertama,
Semua berkilau dalam salju suciku

Lyrics by : Masato Odake

Credit romaji/english lyrics translation : Jpopasia 

三代目 J Soul Brothers - Snow Dome Indonesian Translation lyrics

Yuki ga furisou na hi wa natsukashii nioi ni mazatte
Hana no oku TSUN to togatta kaze ga toorinuketeku yo

Hari di mana salju akan datang
bercampur dengan aroma nostalgia
menjadi tajam di hidungku ketika dihembuskan angin

Omoide to mo ienai kurai no masshiro na sora no shita no deai
Namae yobu koto sae dekizu ni koi shita ano fuyu

Memori yang tak dapat diungkap
Pertemuan di bawah langit putih
Ku tak bisa berkata meski hanya sebuah nama
Aku jatuh cinta di musim dingin itu

Anata ni furu yuki dake SUNOODOOMU mitai ni
KIRAKIRA to kagayaiteta te wo nobashite sawarou toshitemo sawarezu me o fuseta

Hanya salju yang turun untukmu seperti snow dome
Berkilauan, meski aku mengulurkan tanganku untuk menyentuhnya
Namun ku tak bisa, aku menutup mata.

Kimochi wo tsutaeru houhou (sube) sonna koto wakarazu itsudemo
Fuzaketa koto bakari shite anata warawaseta kedo

Bagaimana caranya menyatakan perasaanku?
Ku tak tahu harus bagaimana
Aku selalu berkata bodoh hanya demi membuatmu tersenyum

Hoka no dareka to narabi aruiteru anata no yokogao kirei sugite
Mita koto mo nai shiawasesou na kao shiteitanda

Ketika kau berjalan dengan yang lain
Penampakanmu begitu indah
Wajah yang tak pernah ku temui sebelumnya

Anata ga iru mabushii SUNOODOOMU no naka wo
Te o kazashi mitsumeteita sore ga koi no itami nanda to shirazu ni koi shiteta

Kau berada di sana, di dalam snow dome yang mempesona itu
Memandang tanganmu, aku menyukainya
Tanpa tahu apa itu sakitnya jatuh cinta

Ima jya waraeruyou na tsutanai fuyu no LOVE STORY
Tenohira ni noseta chiisana SNOWDOME

Sekarang itu hanyalah kisah cinta musim dingin yang canggung dan menggelikan
Bak salju kecil yang berada di telapak tanganku

Anata ni furu yuki dake SUNOODOOMU mitai ni
KIRAKIRA to kagayaiteta te wo nobashite sawarou toshitemo sawarezu me o fuseta

Hanya salju yang turun untukmu seperti snow dome
Berkilauan, meski aku mengulurkan tanganku untuk menyentuhnya
Namun ku tak bisa, aku menutup mata.

Anata ga iru mabushii SUNOODOOMU no naka wo
Te o kazashi mitsumeteita sore ga koi no itami nanda to shirazu ni koi shiteta

Kau berada di sana, di dalam snow dome yang mempesona itu
Memandang tanganmu, aku menyukainya

Tanpa tahu apa itu sakitnya jatuh cinta


romaji & english translation by rinchannosekai

Kamis, 31 Januari 2019

[J-MOVIE] Last Winter We Parted (Kyonen No Fuyu Kimi To Wakare) Review



Kyonen No Fuyu Kimi To Wakare adalah sebuah film dengan genre suspense / misteri arahan sutradara Tomoyuki Takimoto (Brain Man, Grasshopper), yang diangkat dari novel best seller yang berjudul sama, karya Fuminori Nakamura yang terbit tahun 2013.

Sinopsis :

            Seorang wanita cantik tuna netra (Kaho Tsuchimura) mati terbakar di sebuah studio foto milik fotografer ternama. Sang fotografer Yudai Kiharazaka (Takumi Saito) dicurigai sebagai pembunuh wanita tersebut, namun karena kurangnya bukti sehingga fotografer tersebut dilepaskan.


            Beberapa bulan kemudian seorang penulis lepas bernama Kyosuke Yakumo (Takanori Iwata) tertarik dengan kasus tersebut dan berniat untuk menjadikannya sebuah buku. Meski ia dan tunangannya (Mizuki Yamamoto) akan menikah tak menyurutkan niatnya untuk mengungkap kasus tersebut sebelum ia melangsungkan pernikahan.



            Yakumo mendatangi studio milik sang fotografer. Pada awalnya ia ditolak, namun  dengan bujuk rayunya akhirnya diterima bahkan diberi kunci gerbang rumahnya agar memudahkannya untuk melakukan wawancara.
  
            Melalui penyelidikan Yakumo diketahui bahwa Yudai memiliki masalalu yang kelam. Ayahnya mati terbunuh oleh yang diduga perampok. Pada saat itu Yudai dan kakak perempuannya masih kecil.


            Yakumo tenggelam dalam penyelidikannya mengungkap sosok sebenarnya Yudai. Ia berniat mengundurkan pelaksanaan pernikahannya sampai bukunya selesai, meski sang tunangan menolaknya. Setelah bertemu dengan Yudai tiba-tiba sang tunangan menghilang. Setelah seminggu sang tunangan berada di rumah Yudai, Yakumo mendapati studio milik Yudai terbakar. Bagaimanakah nasib tunangan Yakumo? Siapa sebenarnaya Yudai?

Review dan komentar :

            Film ini adalah film bergenre suspense / misteri yang sangat bagus dengan cerita yang sangat cerdas. Bagi penggemar film dengan genre seperti ini sangatlah sayang jika dilewatkan. Tidak mengherankan jika novelnya mendapat perdikat best seller. Di sini aku akan mencoba sebisa mungkin tidak memberi spoiler karena tentu akan mengurangi kenikmatan saat menontonnya. Meski sejujurnya ada banyak sekali teori di kepalaku saat menontonnya.

            Film digambarkan dengan nuansa kelam. Bagi yang sudah pernah menonton Grasshopper pasti sudah familiar dengan sinematografinya. Termasuk scoring-nya banyak diisi oleh musik instrumen dengan dominan suara biola sehingga cukup mendukung dengan nuansa tersebut.

Alurnya maju mundur, namun kurang disertai keterangan waktu sehingga cukup menyesatkan. Kurasa ini sebagai salah satu trik moviemaker-nya agar penonton sulit untuk menebak apa yang sebenarnya terjadi. Saat aku menonton untuk yang kedua kalinya aku sampai harus mengulang di beberapa part tertentu agar tahu peristiwa ini terjadinya kapan sehingga dapat menyimpulkan alur cerita yang sebenarnya.

            Sedikit mengulik tentang psikologi saat menampilkan masa lalu dari sang antagonis yang menjadi akar semua peristiwa ini terjadi. Mengingatku pada sebuah film jepang bertema psikologi sebelumnya “Confession (2010)”. Terutama pada bagian menuju konklusi, aku merasa cukup familiar. Karena pengalaman menonton Confession ini sehingga membuatku tak begitu terkejut dengan endingnya.  Aku ingat tentang salah satu novel karya Agatha Christie yang berjudul “Crooked House”, membuatku menyimpulkan siapa sebenarnya pembunuh sang ayah.

            Hal yang aku sesalkan adalah kenapa aku tidak bisa menebak endingnya. Meski beberapa hal aku sudah menduganya. Aku ingat saat DVDnya akan keluar aku menonton trailer khususnya. Di trailer itu memang mengungkap motif Yakumo yang sebenarnya menulis buku tentang kasus ini namun sayangnya justru mengaburkan analisisku mengenai peristiwa yang sebenarnya terjadi. Aku tetap merasa sangat kesal saat kematian Yuriko, meski aku telah memikirkan beberapa kemungkinan. Dan jujur reaksiku sama dengan dengan reaksi Yakumo saat mendengar kenyataan dari Akari.

            Yang cukup aku sukai saat pengungkapan masa lalu Yakumo, terasa sad and sweet. Didukung oleh lagu “Make You Feel My Love” yang menjadi latar belakang adegannya, sehingga membuatku emosional dan turut menitikkan air mata.  Dan kurasa liriknya juga sangat mewakili perasaan Yakumo pada  Akiko. Sampai sekarang pun kalau mendengarkan lagu ini pasti terbayang adegan di filmnya. Meski sinematografinya tetap bernuansa kelam, tidak dibedakan dengan adegan-adegan lainnya.


            Dari segi akting para pemainnya kurasa patut untuk dipuji. Terutama Saito Takumi dalam memerankan Yudai dengan sangat baik, terasa sekali aura psycho-nya. Jujur saja aku sampai agak takut menatap wajahnya di sini.


Untuk Takanori Iwata aku sangat menghargai usahanya dalam memerankan dua sosok Kyosuke, yakni masa lalu dan masa sekarang memiliki aura yang berbeda. Namun aku merasa Yakumo dari awal sudah mencurigakan ekspresinya, jika aku jadi Yudai akan menolak interviewnya. Tapi Yudai memang karakternya menginginkan pengakuan publik jadi aku memakluminya.



Untuk Kazuki Kitamura cukup pas dalam memainkan perannya. Tidak diragukan lagi dengan jam terbangnya sebagai aktor.

Kesimpulannya film ini sangat recomended dengan rating 4,5/5. Untukku yang merupakan penggemar misteri, aku sangat menyukainya. Namun setelah menonton film ini membuatku berfikir seorang anak dengan trauma psikis akankah tidak mempunyai masa depan moral yang baik??



NB :Semua foto berasal dari @fuyu_kimi twitter